Kisah Tukang Becak Yang Bisa Naik Haji
Misterikisah.com ~ Berhaji adalah kewajiban bagi umat muslim yang memiliki
kemampuan. Tetapi masalah keuangan tak menjadi kendala untuk Suhada (60),
seorang tukang becak yang merupakan warga RT 02 RW 09, Blok Katiasan, Kelurahan
Harjamukti, Kota Cirebon. Dia tampak sangat bahagia saat ia dan istrinya dipilih untuk
berangkat haji pada tahun 2016 ini.
Suhada menceritakan keinginan dan cita-citanya untuk
menunaikan ibadah haji sejak berusia 40 tahun. Pria yang sudah menjadi tukang
becak sejak 15 tahun silam tersebut bisa bernafas lega. Usahanya menabung
selama ini membuahkan hasil.
“Saya menyisihkan uang Rp 25000,00- Rp 50.000,00 tiap
harinya untuk ditabung selama 13 tahun,” ungkapnya, Rabu (10/08/2016).
Pria itu mengaku bahwa penghasilannya dari menarik becak
selama satu hari paling besar adalah Rp 50.000,00. Bahkan dia pernah tidak
mendapatkan penumpang sama sekali.
“Menarik becak dari jam 09.00 WIB sampai jam 14.00 WIB,
lalu berangkat lagi pada jam 16.00 WIB sampai 18.00 WIB,” tuturnya.
Dia mempunyai tanggungan berupa satu orang istri dan satu
orang anak yang sekarang masih berusia 5 tahun sehingga dia harus kerja keras
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menabung untuk berangkat haji.
"Ya kalau dapat uang lebih besar, 75 persennya saya masukkan ke tabungan.".
"Ya kalau dapat uang lebih besar, 75 persennya saya masukkan ke tabungan.".
Suhada mendaftarkan diri berhaji pada tahun 2011, dia
rela menunggu hingga 5 tahun untuk mendapatkan panggilan dan terpilih ikut haji
tahun 2016.
“Sempat ada kegelisahan karena belum ada panggilan juga,
beberapa kali sempat ke Kementerian Agama Kota Cirenon untuk menanyakan hal
ini,” ungkapnya.
Kini, Suhada akan memetik perjuangan panjangnya sampai
terpilih untuk berangkat haji, dia mengaku semua persiapannya untuk haji sudah
selesai semua dan tidak ada kendala.
"Saya nanti berangkat tergabung di kloter 49. Doakan saja agar menjadi haji mabrur," katanya.
Kisah pak Karsim ini adalah sebagai bukti, bahwa meski hidup sesusah apapun, jangan pernah berhenti bermimpi dan bekerja keras. Mungkin tak ada yang menduga Karsim dan Ratimi bisa naik Haji dari pendapatan sebagai tukang becak. Namun mereka berhasil memperlihatkan, kalau Tuhan memang bersama orang yang mau bersungguh-sungguh dan sabar. (*)
"Saya nanti berangkat tergabung di kloter 49. Doakan saja agar menjadi haji mabrur," katanya.
Kisah pak Karsim ini adalah sebagai bukti, bahwa meski hidup sesusah apapun, jangan pernah berhenti bermimpi dan bekerja keras. Mungkin tak ada yang menduga Karsim dan Ratimi bisa naik Haji dari pendapatan sebagai tukang becak. Namun mereka berhasil memperlihatkan, kalau Tuhan memang bersama orang yang mau bersungguh-sungguh dan sabar. (*)
Loading...