Horor! Supir Taksi Online Ini Punya Cerita yang Bikin Merinding
Misterikisah.com ~ Saya ingin pulang lebih malam supaya tidak terjebak macet
di jalan. Saya baru saja mengorder taksi online dari kantor jam 11 malam. Hari itu
adalah Hari Kamis. Sesampainya saya di lobi, taksi sudah menghampiri. Bagian dalam
taksi masih tampak mengkilap. Kata Hendy, sopir taksi online, mobil taksinya itu baru beli dua
bulan yang lalu.
Hendy ternyata baru resign dari sebuah kantor. Kami mengobrol
cukup lama. Hingga saya bertanya kepada dia pengalaman yang paling tak
terlupakan selama dia menjadi sopir taksi online. Tanpa menutupi, dia pun
menceritakan hal tersebut yang sebenarnya tak ingin dibagi dengan penumpang.
Kisah ini bermula ketika Hendy menjemput tante dan seorang
lelaki muda dari sebuah kelab malam daerah Jakarta Selatan dini hari. Perempuan
itu tampak mabuk berat dan si pria masih setengah sadar.
Dari spion Hendy sesekali mendapati keduanya sedang
bercumbu dan setelah itu, dia memilih untuk menyetir dan tak menengok ke
belakang karena merasa risih.
Meskipun jalanan lancar dan tidak macet, namun entah
mengapa terasa lama. Hingga Hendy akhirnya memasuki perumahan mewah dengan
danau persis berada di depannya antara Depok dan Bogor.
“Ketika perjalanan pulang, saya merasa mobil seperti
penuh penumpang. Saya pikir ada masalah sama mesin,” terang Hendy.
“Maksudnya gimana, Pak?” tanya saya agak terkejut.
“Saya diikutin,”katanya
“Diikutin siapa, Pak?” timpal saya.
“Saya sih nggak tahu. Saya gak bisa ngebut. Gigi dua
kayak gak ada tenaganya,” lanjutnya.
“Saya niatnya mau berhenti di daerah Fatmawati, tempat
ngumpul taksi online sekalian beli ar minum,” jelasnya.
“Weh.. penumpang kok penuh. Enggak kena charge penumpang
kok segitu banyak?” tanya teman Hendy saat itu.
“Pak? Jadi diikutin?” tanya saya memotong sambil meloncat ke
kursi samping taksi.
“Tenang. Nggak akan ada apa-apa,” tutur Hendy
menenangkan.
Meskipun bulu kuduk mulai merinding, saya memutuskan untuk
tetap duduk di belakang dan membaca doa dalam hati.
“Bapak saat itu enggak iseng, merinding, ngerasain yang aneh-aneh gitu? Terus Bapak lihat penampakannya?” tanya saya bertubi.
“Pas teman saya bilang begitu. Saya jawab mobil kosong. Saya
dan dia saling melihat. Ketika kami sama-sama menengok mobil, teman saya bilang
mobilnya udah kosong,” jelas Hendy.
“Wujudnya kayak gimana kata teman bapak?” lanjut saya
bertanya.
“Kepala orang. Dari luar kan hanya tampak kepala dan
setengah badan,” jawabnya berhati-hati.
“Setelah itu, saya langsung pulang dan sholat Tahajud
terus mobilnya saya mandiin, Mbak setelah itu nggak ada yang aneh-aneh lagi,”
lanjut Hendy.
Saya masih memasang kuda-kuda untuk loncat ke depan. Beruntung
ketika cerita sudah selesai, rumah saya sudah terlihat. Saya pun langsung turun.
“Terima kasih Bapak. Bawanya taksi enak terus dapat
cerita seram dan semoga nggak ada kejadian yang aneh lagi,” pamit saya sambil
menutup pintu mobil taksi.