Dituding Mantu Pembawa Sial, Hingga Diusir Bersama Bayinya, Begini Nasib Wanita Ini Setelah Menikah Lagi
Misterikisah.com ~ Awalnya sebelum menikah, calon suaminua
begitu manis. Ia membawa seikat mawar, berlutut dan berkata kepada wanita ini.
“Menikahlah denganku, aku
tidak bisa hidup tanpamu," kata pria ini kepada gadis tercantik di kota
itu.
Saking terharunya
mendapatkan cinta yang serius dari kekasihnya. Wanita yang baru berusia 23
tahun ini menerima lamaran pria ini dengan sepenuh hati. Mereka pun menikah.
Tapi kenyataannya tak seindah yag dibayangkan. Setelah menikah, orang tuanya
keluar kota, ia tinggal dengan suami dan mertuanya.
Ternyata mertua wanita ini
selalu rewel dan suka membesar-besarkan masalah. Saat ia mengadu pada suaminya
tapi sama sekali tak memihaknya.
"Bagaimanapun juga ia
adalah ibuku, ia satu-satunya orang tua yang kumiliki dan ia telah bersusah
payah membesarkanku seorang diri, kamu harus menghormatinya, istriku,"
jawab sang suami.
Wanita ini pun menyadari
kesalahannya dan tidak membahasnya lagi. Namin hari berikutnya suaminya mulai
jarang di rumah, ia punya kebiasaan berjudi sampai tengah malam baru pulang
rumah.
Ditambah lagi mertuanya
yang selalu menyuruhnya untuk melakukan semua pekerjaan di rumah yang berat dan
melelahkan. Bahkan ia disuruh membantu pekerjaan suaminya. Wajah cantik yang
dulu ia miliki bagai pudar seketika.
“Aku sudah susah-susah
membesarkan anakku, ia sudah bekerja mencari nafkah seharian, kamu masih
menyuruhnya melakukan pekerjaan rumah? Dimana perasaan kamu sebagai
istrinya?," omel sang mertua ketika wanita ini mengeluh kelelahan karena
pekerjaan yang berat.
Setahun kemudian, dia pun
hamil, mertuanya pun mengetahui kehamilan menantunya dan melihat bentuk
perutnya yang lancip. Awalnya ia sangat senang akan mendapatkan cucu laki-laki.
Namun mirisnya, sang suami masih bersikap sama saja, pulang larut-larut malam
untuk berjudi.
Lalu sepulang dari berjudi
ia hanya menyentuh perut istrinya, membisikkan sesuatu.
"Jadilah anak yang
baik” bisiknya kepada bayi yang dikandung setelah itu langsung tidur tanpa
bicara hal lain.
Karena kehamilannya dia
sering muntah-muntah, bahkan sulit untuk tidur, selama enam bulan kehamilannya
ia pun masih dipaksa bekerja. Badannya pun membengkak karena kekurangan asupan
gizi dan kondisinya juga yang stress.
Wajahnya pun tampak lesu
hingga kusam dan kecantikannya semakin pudar. Akhirnya, ia berhasil melahirkan
bayi perempuan dengan selamat.
Namun begitu mendengar
mertuanya memperoleh cucu perempua ia
pun menghardik.
“Apa? Bayi perempuan?
Mustahil! Kita sudah tiga generasi dan semuanya keturunan laki-laki. Bentuk
perutnya sangat lancip bagaimana bisa lahir bayi perempuan?” kata-kata sang
mertua begitu menyakiti perasaannya.
Terlebih lagi suaminya
yang mengharapkan anak laki-laki justru melontarkan perkataan bagai garam yang
dituangkan ke dalam luka.
“Perutmu sama sekali tidak
sesuai dengan harapan!," ucapan suaminya menambah pedih hatinya
Suaminya sangat kecewa,
langsung berbalik badan lalu meninggalkan istrinya bahkan tidak melihat anaknya
lagi. Wanita ini memeluk anaknya dengan erat, hatinya sangat terpukul dengan
perkataan suaminya. Air mata nya pun tak terbendung lagi mengalir menetes.
Mantan mertuanya agak malu
untuk berbicara lagi, ia pun langsung mengganti topik pembicaraan tentang cucu
laki-laki yang diidamkannya.
"Anak ini begitu
patuh ya? Cucu perempuan di keluargaku hanya meninggalkan utang," keluh
sang mantan mertua.
“Cucu keluarga kami
dua-duanya sangat berbakti dan lucu-lucu, cucu perempuan saya sangat patuh dan
berbakti, bahkan ia bisa mengajarkan adiknya," jawab si nenek.
“Ibu”, “Ibu”.. Tiba-tiba
terdengar suara seorang pria dan seorang wanita yang memanggil nenek itu dari
belakang.
Saat mantan mertuanya ikut
menoleh ke belakang, ternyata itu menantunya yang dulu dan suami barunya datang
untuk menjemput ibu dan anaknya. Mantan mertuanya itu tidak percaya apa yang
dilihatnya, sekarang wajah mantan menantunya begitu berseri dan cantik kembali
seperti dahulu.
“Sekarang sudah menikah
dengan pria mapan dan menjadi nyonya di keluarga itu, penampilan pun makin
cantik saja ya!” singgung mantan mertuanya yang iri itu.
Kemudian si nenek dengan
rasa sedikit gusar menjawab dengan bijak.
“Kak, pria itu seperti
tanah, sedangkan wanita itu adalah bunga. Wanita yang menikah dengan pria jahat
seperti jatuh ke dalam lubang api. Walaupun jenis bunga yang bagus pun tidak
bisa mekar. Janganlah Kau selalu menyalahkan istri anakmu sebagai pembawa sial.
Dewa yang sangat bijak pun tak mau singgah di rumah orang jahat,"
nasihatnya sambil berlalu pergi meninggalkan mantan mertua wanita itu.
Mantan mertuanya itu hanya
bisa duduk terdiam di tempat. Muncul rasa malu dan menyesal dalam dirinya telah
berbuat buruk di masa lalu.
Dari banyak kasus, sikap
mertua yang terlalu banyak ikut campur rumah tangga anaknya bisa membuat
keharmonisan keluarga pun terganggu. [Misterikisah/ Gr/ Crp]
Loading...