Mau Tahu Berat Tidaknya Nama Anda? Pakai Perhitungan Nama Ala Jawa, Begini Caranya
Namun dalam perhitungan Jawa (neptu), yang didasarkan pada susunan aksara Jawa (ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga). Ternyata nama punya bobot antara berat atau tidak bagi sang pemilik.
Anda pun bisa menghitung berat atau tidaknya nama dengan perhitungan Jawa ini. Setiap aksara diasumsikan memiliki nilai berbeda, diantaranya:
- Aksara Ha, Da, Pa, Ma, nilainya 1
- Aksada Na, Ta, Dha, Ga, nilainya 2
- Aksara Ca, Sa, Ja, Ba, nilainya 3
- Aksara Ra, Wa, Ya, Tha nilainya 4
- Aksara Ka, La, Nya, Nga nilainya 5
Angka-angka tersebut kemudian dipakai untuk menghitung nilai total dari nama seseorang yang dijumlahkan dari nilai setiap penggalan suku kata.
Contoh:
Nama: Susanto
Dihitung dari perhitungan Jawa
Su (sa=3) + san (sa=3) + to (ta=2) = 8.
Nilai total dari nama itu selanjutnya diproyeksikan pada lima unsur yang menunjukkan 'cocok tidaknya nama' yang meliputi lima unsur yaitu:
1. Sri
2. Lungguh
3. Gedhong
4. Loro
5. Pati
Cara menghitungnya dimulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong), empat (Loro), dan lima (Pati). Setiap kelipatan lima, hitungan kembali dimulai lagi dari angka satu (Sri) sampai lima (Pati), begitu seterusnya.
Nama Susanto bernilai 8, jika dihitung mulai dari satu (Sri), dua (Lungguh), tiga (Gedhong), empat (Loro), lima (Pati), enam (Sri), tujuh (Lungguh), delapan (Gedhong).
Jadi, nama Susanto (dengan angka total 8), jatuh pada unsur Gedhong. Artinya, Insya Allah, kelak si pemilik nama itu akan bergelimangan harta dalam hidupnya.
Menurut tradisi Jawa, unsur Sri, Lungguh, dan Gedhong dianggap mewakili unsur kecocokan nama. Sebaliknya jika jatuh pada unsur Loro dan Pati, dianggap tidak cocok bagi yang bersangkutan. Kelima unsur itu masing-masing memiliki arti konotasi yang berbeda.
1. Sri
Memiliki arti yang positif seperti bahagia, kemakmuran, keberuntungan, mulia, dan sukses segalanya).
2. Lungguh dan Gedhong
Dua unsur ini engandung arti yang positif, yakni baik dalam kedudukan (jabatan) dan ekonomi (harta), tapi biasanya masih ada kekurangan di sisi lain, seperti sakit, rumah tangga diselilingi cekcok atau kurang harmonis
.
3. Loro dan Pati
Dua unsur ini punya konotasi negatif. Unsur Loro menggambarkan hidup tersendat-sendat, sakit-sakitan, kurang mujur, banyak menderita. Sedangkan unsur Pati menyimpan makna umur yang pendek.
Perlu dicatat, dalam perhitungan nama ala Jawa, huruf hidup (A, I, U, E, 0) yang berdiri sendiri tidak ikut dihitung atau diabaikan (nilainya = nol). Misalnya, cara perhitungan nama Hariyanto berbeda dengan Ariyanto.
- Hariyanto = Ha (ha = 1) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2} - 11 (unsurnya Sri).
- Ariyanto = A (diabaikan = 0) + ri (ra = 4) + yan (ya = 4) + to (ta = 2) = 10 (unsumya Pati).
Kita tidak boleh sepenuhnya percaya lada ramalan. Sebab mampu tidaknya kita menjalani hidup dan meraih sukses adalah dengan usaha dari diri sendiri. Setuju? [Misterikisah/ Io]