Kisah Penjual Keripik Hingga Raih Omset 7 Milyar Per Bulan
Berbagai produk telah dia tawarkan mulai alat-alat
elektronik sampai pupuk. Kegiatan itu dia lakukan selama 4 tahun mulai tahun
2005 sampai 2009.
Uang yang dihasilkan olehnya dari kerja kerasnya itu dia
kumpulkan untuk merintis bisnis yang lebih besar. Reza membuka bisnis rumahan dengan membuat keripik
pedas yang dikenal dengan nama Ma Icih. Kesuksesan Reza tersebut bermula saat
temannya mengajak dia ke Cimahi untuk mencicipi keripik pedas yang dibuat oleh
seorang nenek.
Keripik tersebut sangat enak tetapi sayang tidak
dipasarkan secara luas. Hanya beredar di beberapa daerah seperti Bandung dan
sekitarnya. Reza tiba-tiba memiliki ide dan mengambil inisiatif dengan
menanyakan resep yang dibuat oleh sang nenek.
Sang nenek sama sekali tidak keberatan berbagi dan
mengizinkan Reza menggunakan resep yang sama untuk jualan kripik pedas
tersebut. Dengan modal Rp 15 juta, dia
memproduksi kripik Ma Icih sebanyak 50 bungkus per hari.
Mulanya, Reza menyediakan kripik pedas dengan level 1-5. Kripik
tersebut dipasarkan secara berkeliling. Secara perlahan, kripik tersebut
diminati oleh banyak orang dan menjadi camilan yang wajib untuk semua orang.
Reza kemudian meningkatkan level sampai dengan 10 dan
kapasitas produksinya dinaikkan lebih dari 2000 bungkus setiap hari.
Mulanya, keripik Ma Icih dijual online oleh para
reseller. Setelah berjalan sekian bulan, omsetnya melejit menjadi Rp 900 juta
per bulan alias Rp 30 juta setiap hari.
Kunci kesuksesan Ma Icih yaitu cara berpikir Reza yang
out of the box. Dia tidak membuka gerai sehingga produknya eksklusif. Para reseller
yang dinamai para jenderal memberitahukan informasi lokasi penjualannya lewat
twitter setiap harinya.
Cara pemasaran yang lumayan unik ini berhasil meningkatkan
nama Maicih di dunia maya. Setengah tahun berjalan, omset Ma Icih mencapai Rp 7
miliar setiap bulannya.
Berkat kesuksesan akan bisnisnya berjualan Ma Icih, Reza
menjadi pengusaha muda yang bergelimang harta. Reza yang memiliki hobi otomotif
ini membeli super car Lamborghini. Dia disebut-sebut mempunyai Lamborghini
termuda.
Di akun Instagramnya, terpampang foto Lamborghini dengan
plat nomor B 29 AXL. Dia dikenal sebagai petinggi pecinta super car di Indonesia.
Pada tahun 2012, Reza membeli sebuah rumah dengan harga
Rp 2,5 miliar di Bandung. Rumah itu dijadikan kediaman sekaligus markas besar
Maicih Inti Sinergi. Berawal dari sana, dia merambah bisnis property. Dia membentuk
PT Sinergy Land Property (SLP) yang beranggotakan 4 orang.
Properti perdana yang dilahirkan oleh perusahaan miliknya
itu adalah Cipageran Sinergy Cluster. Perusahaan itu mengalokasikan dana
senilai Rp 2,5 miliar untuk beli lahan 1 hektar. Dia juga membangun konstruksi
Cipageran Sinergy Cluster.
Perumahan tersebut dibangun untuk kalangan menengah. Harganya
sekitar Rp 300 jutaan dan berukuran 45/94 dan 50/94. Lokasinya di Cimahi Utara,
Kabupaten Bandung.
Produk properti kedua adalah Sariwangi Sinergy yang
menelan dana sekitar Rp 1,7 miliar. Perumahan ini untuk kalangan menengah ke
atas. Sedangkan produk ketiga adalah Sumedang Sinergy Residence.
SLP telah menggelontorkan dana Rp 3,2 Miliar. Mereka telah
mengembangkan rumah 29 unit dengan harga jual Rp 300 jutaan.